Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Senja dibalik awan hitam

Oleh:RWD(kyky) Ku ibaratka kau adalah senja Aku kecewa menatap senja hari ini Senja yg tak lagi sama seperti hari kemarin Senja yg selalu tampak indah Kini telah berbeda Mata yg dulunya tak bisa terlepas menatap keindahan itu, sekarang tidak lagi Mata ini seakan akan tak ingin menatap senja itu lagi,,,,, krn senja itu berada dibalik awan yg hitam Seperti itulah dirimu saat ini.. Aku sudah berusaha,,!! Berusaha menyingkirkan awan hitam itu Tapi aku tak berhasil Karena keegoanmu Karena kau sudah tak lagi ingin mendengarku Kau berubah.... Dan sekarang akupun menyerah Membiarkanmu adalah pilihanku Aku ingin melihat Sampai dimana kau bisa berlindung dibalik awan hitam itu.... Sampai akhirnya kau sendirilah yg akan menghapusnya

Renungan Senja

Oleh: Anita Yulianti Dalam lintas merayapnya waktu Kupandang jiwa dalam diri Terlihat jelas tersendiri Pilahan baik buruk dalam hati Menjadi renungan Senja ini Terus berjalan di punggung usia Digulung hari,bulan dan tahun tanpa kurasa Nafas terus berjalan seiring berjalannya waktu Setia menuntun ke pintu kematian Dunia semakin jauh,Liang kubur semakin dekat Satu hari berlalu,satu hari pula umur berkurang Sementara hari esok belum tentu adalah bagian dari kita Jangan tertipu oleh usia muda Sebab syarat mati tak harus tua Jangan tertipu oleh badan yg sehat Sebab syarat mati tak harus sakit Umur setiap saat berguguran Sementara larah makin berkecambah Dahan-dahan hianat terus menebar Tumbuh menjadi Cambuk ruh kelak Indah dunia bukanlah suatu keindahan jiwa Melainkan raut menjelma rupa Begitupun kesuramannya Pernahkah terlintas untuk mendekatkan diri padanya Sementara umurku berguguran termakan waktu Bukan amal yg ku kumpulkan,melainkan dosa tangga sensara

Ibuku Pahlawanku

oleh: Imma engkau pahlawan dalam hidupku. engkau adalah pejuang aku kagum padamu kagum pada semua hal-hal yg engkau ajarkan bisikan indah yg kau bisikkan ditelingaku adalah harapan besar yg engkau inginkan tuk kuraih bisakah aku menyebut engkau wanita hebat?? mengapa tidak! panggilan itu sangat pantas untukmu bahkan perjuanganmu tiada bandingannya tak tertandingi dengan mereka yang luar biasa d kalangan orang banyak justru engkaulah yang paling pantas dihormati,disayangi,dan dijunjung tinggi sebab engkau adalah seorang ibu pejuang yang hebat yg kumiliki

Nama yang tersembunyi

Oleh: Zul Fitrah Ramadhan Dari ufuk timur kala cakrawala menyambutnya Ada sepotong nama terselubung dibaliknya Risau tak perlu kau pedulikan Mentari sebenarnya telah menjawabnya Ada nama di setiap awalnya (Gowa, 24 April 2017; pukul 10:54 WITA)

Tak Seperti Dulu

Oleh: Zul Fitrah Ramadhan Kehangatan akan kebersaamaan dalam rumah tua ini Membendung rasa sepi di malam raya Bersama orang-orang terdekat Yang tak kenal penat Kehangatan rumah tua ini melupakan segala kesibukan Mampu mengalahkan amarah hati dan ego Menikmati secangkir teh bersama sang pembawa kehangatan ah... Nikmat rasanya, lupakan segalanya Adik kecil loncat-loncat di kasur tua ini Nenek sedang asyik menjaga warungnya Aku, Ayah, dan Ibu menikmati malam hangat Walaupun kami di bawah atap rumah tua ini Kala waktu terus mengalir Sarang laba-laba seolah-olah membungkus kami Dalam kerisauan yang tak kunjung henti Rumah tua ini tak lagi milik kami Kala kehangatan itu mulai memudar Kebersamaan telah terbungkus oleh kesunyian  Terus memudar Hingga menyisakan lagu-lagu kesepian jangkrik Kini semua telah berubah jadi nostalgia Menyisakan sejarah-sejarah batin Yang dulu mampu menjadi sumber kehangatan Tapi kini tlah menjadi debu-debu sepi Tak ada lagi secangkir

Lelaki Siapakah Kamu??

Oleh: Rahma Lelaki Siapakah Kamu? Apakah kamu adalah ADAM? Manusia pertama yang menginjakkan kaki ke bumi Hanya karena terjerat rayuan syaitan Memakan buah khuldi Siapakah Kamu? Apakah Kamu YUSUF? Pemuda tampan yang  memiliki setengah ketampanan semua manusia Membuat Istri Pejabat Tergila-gila karena parasnya Siapakah Kamu? Apakah Kamu Raja SALMAN? Putra mahkota dari Timur Bangsawan Kaya tiada tiara Mendermawakan harta tiada pikir Siapakah Kamu? Apakah Kamu HABIBIE? Mendapat julukan "PERMATA" di negeri orang Karena kecerdasannya berteori dalam dunia pesawat Siapakah Kamu? Apakah Kamu Pangeran GEORGE? Pewaris takhta dari Ratu Elizabeth II Di usia yang masih belia Ia sudah menikmati surganya dunia Siapakah Kamu? Apakah Kamu JUSTIN BIEBER? Selebriti Barat idola para remaja Memiliki popularitas tinggi, Ketampanan,dan suara yang merdu Siapakah Kamu? Apakah Kamu DONALD TRUMP? Penguasa Amerika Menerobos semua aturan yang ada Mengundang kontrov

Jangan Pernah Benci Aku

Oleh: Zul Fitrah Ramadhan Aku adalah manusia maka jangan sebut aku binatang yang tak punya akal pikiran aku ingin cinta maka jangan pernah pernah benci aku Aku adalah damai maka jangan sebut aku dendam aku ingin disayangi maka jangan pernah benci aku Aku tidaklah sempurna tapi aku tak ingin disebut benci aku bukanlah pahlawan tapi aku tak ingin jadi pengecut Diriku tak sebanding dirimu yang hanya bisa berkata "ah" tak peduli cercaan orang yang penting jangan anggapku rendah (Gowa, 21-22 April 2017, pukul 13:40)

Datang Lagi

Oleh: Yusriani Kamu datang lagi Datang membawa setangkai bunga yaaa bunga! bunga Mawar yang elok akan warna dan wanginya elok pula durinya yang sering menimbulkan luka kamu datang lagi Datang membawa kristal yaaa kristal! Kristal orpiment yang elok akan kilauan hijaunya elok pula dengan bahaya racunnya yaaa kau membawanya lagi,,, namun sayang, ku sudah tak ingin tak ingin kembali tertipu dengan keindahan itu hingga lupa akan luka yang dibawanya Pulanglah! pulanglah lagi di tempat itu tempat yang membuatmu meninggalkan tempat ini yang dulunya kau bersamaku! biarlah! Biarlah kau nikmati sunyi dan sepi! Aku sudah tak peduli!

KARTINI MASA KINI

Oleh:  Helvi Mei Sari Akulah kartini Perempuan Indonesia Aku punya satu mimpi Mimpi  yg bisa dibilang mimpi yg besar Mimpi yg membuat orang lain meremehkan dan mnganggap ku  tak bisa menggapai mimpi itu. Akulah kartini ingin ku berguna bagi banyak orang ingin ku membantu banyak orang ingin ku  selesaikan banyak masalah Ingin ku berhasil gapai mimpi itu Kartini masa kini. Tak peduli apa kata mereka Tak peduli ocehan mereka Tak peduli rintangan di depan Akulah kartini. Perempuan Indonesia yg tetap dan selalu punya mimpi. Mimpi mengubah Indonesia agar bercahaya di mata dunia. Akulah kartini masa kini.

Karena Aku Bukan Seorang Pendendam

Oleh: Helvi Mei Sari Sekarang, aku disini. Di tempat & lingkungan yg (mungkin) baru. Entah apakah "dia" peduli atau tidak. Aku tak tau Sekarang aku disini... "Dia" yg seharusnya dapat menjadi pelindung, tempat mengadu, tapi tidak untuk ku "Dia" adalah bagian dari kisah suram di masa lalu. "Dia" yg seharusnya menjadi tokoh protagonis, tapi berubah menjadi antagonis tanpa sebab yg disadari Masa lalu? Yah itu masa lalu. Masa lalu yg gelap. Namun gelapnya masa lalu, bukan berarti gelap pula di masa depan. Di masa depan? Entah "dia" akan muncul dalam cerita baru itu atau tidak. Namun yg pasti adalah akan ku buktikan pada "dia" bahwa tanpa dirinya AKU BISA SUKSES. Bukan sebuah dendam. Bukan sebuah benci. Namun sebagai sesuatu hal yg dapat mendorong untuk terus maju dan maju Bukan sebagai tokoh antagonis lagi, namun sebagai motivator meski tak secara langsung. Meski sebenarnya, ku rindukan sosok "dia". &

Pikiran Ini Mengingatnya Lagi

oleh:Yusriani pikiran ini mengingatnya lagi bagaimana caranya membuat kawanku tertawa kala itu pikiran ini mengingatnya lagi bagaimana caranya membuat kawanku melupakan segala penat dalam hidupnya pikiran ini mengingatnya lagi bagaimana caranya membuat kawanku mulai terbiasa dengannya di setiap harinya pikiran ini mengingatnya lagi bagaimana dia memberikan mimpi dan harapan yang membuat kawanku bahagia pikiran ini mengingatnya lagi bagaimana akhirnya ia menghilang tampa alasan di sore itu pikiran ini mengingatnya lagi dimana kepergian yang entah kemana membuat kawanku merasakan pahitnya rindu dan akhirnya ... pikiran ini membuat air mata kawanku menetes dengan pelannya pikiran ini  hanyalah tentangnya kawanku hanyalah aku

KALA ITU

Oleh : Riski Rahmadani Kala itu di saat petang menuju malam Bersama jiwa dan raga yang mulai lelah Lelah mencari mu bahkan lelah memikirkanmu Tak ingat kah walau setetes air yang tumpah sebutir air hujan yang turun canda tawa yang kita lalui Kini, yang tersisa hanyalah untaian kata yang tak bermakna, iya tak bermakna Hanya itulah yang aku punya Kini, hari telah berganti malam Menutup hati yang lelah Menuju mimpi yang mungkin dapat melihatmu bersama bintang

Dalam Mimpi Ini

Oleh: Zul Fitrah Ramadhan Terbayang wajahmu dalam mimpi ini yang selalu menemani tidur malamku menjaga selimut ini agar tidak lepas wajahmu bak malaikat yang elok Dalam mimpi ini Aku bertemu seorang malaikat mengelus kepalaku dan berkata sesuatu apa kamu belum makan, sayang Aku tak ingin melupakan mimpi ini walau kini aku telah jauh dari malaikatku dan hingga kini aku rindu mimpi itu yang selalu menemani malamku Malaikatku ... bisakah kau peluk aku sekarang temani aku lagi dalam mimpi ini hingga aku lagi dalam mimpi ini hingga aku dapat merasakan lagi kasih sayang itu Tolong peluk aku lagi malaikatku jangan lepaskan pelukan itu walau sedetik hingga aku menemukan hidupku sendiri tanpa risau yang membelenggu malaikatku Dalam mimpi ini Aku membuat malaikat itu bahagia Raut wajahmu yang selalu tersenyum Mampu ciptakan rasa yang bahagia Aku rindu kau, Ibu (Gowa, 16 April 2017; pukul 10:42)

Bertahan paksa

Oleh:  Muhammad Noer Tidak kah kau hela' sedikit nafas itu... aku hampir tak lagi berwujud karna mu. tidak kah kau rehat kan sedikit tubuh itu.. aku yg hampir roboh menopang sendiri.. tidak kah kau berhenti menyoraki ku.. aku sungguh tak lagi butuh  sorakan.. tidak pula kah kau lupa kobaran itu... demikian adalah aku yg masih bertahan di terpa hujan. entah bagaimana cara untuk meminta lagi, atau langsung berterima kasih saja, karena selanjutnya tinggallah kepala kita dengan kenangan. "kembalikan ku ke dalam ide ku,, satukan aku dalam gagasan ku, karna kau adalah sebab perpisahan ku" kata ku tak menyatukan makna, laksana kau memisahkan kera kedalam lamunan.. keindahan perkara kesenangan menatap. selimut tua menakutiku, sendiri tanpa dirimu,  saat bunga ku tak lagi indah. aku dengan politik, bisnis dan segala perhelatan. selalu berputar putar.. tak ada padu, semua serba malu dan ragu!. dinding kamarku yang tak lagi waras, menatap ku seolah haus dengan bantaian nya.

Warisan Syuhada

Oleh: Muhammad Noer Tersebutlah sebuah negeri yang bermukim di jalur katulistiwa Negeri titisan darah para syuhada Dalam buku sejarahku dulu Aku diajari tentang perjalanan lelaki bersorban Apa yang engkau ketahui tentang Diponegoro wahai anak muda Dia hina karena menghabiskan waktunya dalam bilik besi selama tak kurang dari 20 tahun hingga maut mejemputnya? Atau tentang kegagalan invasi kecil-kecilan yang melawan mesousuar Paman Sam? Atau sekedar berita tahun kelahiran,kematian,atau penangkapannya. Kalau memang begitu adanya wahai anak muda Maka Aku tertawa diatas kebodohanmu Dan bisa saja Aku menggugat pengetahuan sejarahmu yang sungguh dangkal itu Berlalu waktu tanpa engkau sadari Dan karyamu pun belum nampak tuk dinilai Bahkan terbangun dari mimpi-mimpi rendahmu pun belum usai Kasihan,menilik catatanmu yang sungguh ironi Botol-botol nakal kau jadikan kawan tidurmu Namun menuntut banyak untuk negerimu Sedangkan siapa pembebas bangsamu pun tak engkau tahu Kembalilah

Kubur aku dengan mawar

Oleh: Nur Inderiani Mul Putri   Kau, aku dan mawar merah mu Ketika kau usapkan mawar ke bibir ku Seakan aroma mawar mu menyatu dengan diriku Aku memandang mu dengan mawar merah ditanganmu tatap nanar tak bisa lepas dari pandangan mu Tapi Hari ini mawar itu layu Tatap mu juga sendu Ada apa Ada apa dengan mawar merah itu Tak bisa kah mawar itu tetap segar, tak bisakah mawar itu tetap kau gengam bahkan saat jari jemari mu teluka akan durinya kau tetap memengang nya dengan erat Bahkan bila kau merintih akan luka kau  tak melepaskannya Kau Kalau boleh satu pintaku Aku ingin kau tetap bersama mawarmu. saat detak terakhir nadiku Kubur kubur aku dengan mawar itu agar aku taklupa akan manisnya Agar aku tak lupa rasa candu yg kau berikan padaku.

CANDI

Oleh: Hasriady Nurwahyu Kau melakukannya lagi, membuatku gila lagi Haha... Gila akan ketampanan sejatimu, kemapanan kepribadianmu, keindahan lekuk otot ragamu serta seluruh mu Kau melakukannya lagi, membuatku gila lagi Haha... Gila akan kecantikan paras wajahmu, keindahan akhlak muliamu, keserasian lenggok badanmu serta seluruhmu Kau melakukannya lagi, membuatku gila lagi Haha... Membuatku seperti prasasti sang raja Mulawarman di kalimantan sana Membuatku seperti penunggu sungai Je’ne’berang di Sungguminasa sana Membuatku seperti telolet bus yang dibunyikan sang sopir di berbagai jalanan raya sana Dan, bahkan menginginkan diriku seperti candi yang siap kau gagahi kapan pun hasrat mu menginginkan nya Hanya seperti candi ya! Seperti candi Benda bisu yang mengikuti kontrolan fikiran labil ababilmu Fikiran bayi busukmu

Dia

Oleh: Mr. X Dengan pena ini ingin kuungkapkan sesuatu sesuatu yang paling mendalam dari rasa ini rasa yang belum pernah kualamu sebelumnya kusuka Dia Dengan sosok tubuh yang kecil tak mampu tuk ciutkan rasa ini matamu yang manis serta pipi yang memesona membuatku jatuh hati pada Dia Hati ini tak bisa berkutat lagi ingin rasanya langsung miliki Dia walau hanya sepersatumili detik ingin kugenggam tangan Dia yang halus itu Tak sabar rasanya ungkapkan rasa ini tak sanggup tuk menahan mulutku tuk ungkapkan rasa tak kuat tuk ditolak oleh Dia Aku suka Dia

ketika itu

Oleh: Zul Fitrah Ramadhan Jika matahari tak terbit lagi bulan tak bercahaya lagi bintang-bintang berjatuhan langit digulung kemana kita akan pergi Jika Al-Quran diangkat iman dilenyapkan para kafir merajalela kemana kita akan belajar Ketika itu... Israfil meniup terompetnya dan ketika itu pula alam semesta ini sudah tak berguna lagi hancur menjadi kepingan-kepingan penuh kemurkaan Ketika itu ... tak ada yang bisa menolong Ayah dan Ibu pun meninggalkan buah hatinya sendiri Ketika itu ... Israfil meniup terompet kembali ruh-ruh terbang bagai kapas yang berhamburan menuju sesuatu yang akan menjadi tanggung jawabnya

Hikmah Kucing

Oleh: Zul Fitrah Ramadhan Melihat dua ekor kucing bermain mendengar meongan kucing membuat kepala ini mengingat arti persaudaraan Aku tidak menyamakan kucing dengan manusia tapi tidak pula menyandingkannya hanya menyerap setetes hikmah dari kucing lucu ini Tak bisakah kau tanam persaudaraan di antara kita tanpa memerhatikan rupa akhwat yang belum tentu milikmu mari kita genggam persaudaraan itu jangan jadikan keluhmu jadi hambatan jangan biarkan mereka putus tali persaudaraan kita Mari lihat kembali kucing lucu ini memandang dirinya tak lebih hebat dari yang lain tanpa rasa iri yang membelenggu

Sederhana itu Indah

Oleh: Zul Fitrah Ramadhan Lihatlah saudaraku betapa indahnya sederhana itu membuat kita merasa bahagia tanpa batas dan risau Lihatlah saudaraku nikmati kesederhanaan hidup ini jangan biarkan sesal dan peluh khianatinya yang mudah terombang-ambing arus kehidupan Apakah kau merasa sederhana? melihat tingkah para hedonis memakai jam berhias berlian tanpa memerhatikan waktu yang senantiasa menghabisimu Ingatlah saudaraku berlian tak mampu bahagiakan kita rumah mewah bukan faktor kekayaan jabatan tidak menandai kita sebagai orang sukses Lihatlah kembali saudaraku mari kita ikuti tapak-tapak kebahagiaan melalui jalan-jalan kesederhanaan tanpa ragu nan risau Langkahkan kakimu ke jalan itu biarkan arus kebahagiaan itu mengalir bagaikan sungai Surga Firdaus membuat hidup kita terasa indah

melempar sebatang pensil

Oleh: Zul Fitrah Ramadhan tak ada kata-kata yang mampu tuk tuliskan lagi sehingga kulempar sebatang pensil yang penuh kisah dan kenangan masa lalu yang akhirnya pudar tak ada yang mampu tuk tuliskan goresan akalku hingga pada waktunya sia-sia dalam puing-puing kebahagiaan dalam kenangan nan rasa haru tak mampu lagi tuk keluarkan kata-kata harmonis jatuh dalam kesunyian

Fitnah

Oleh: Zul Fitrah Ramadhan Jikalau orang menganggapku begini aku hanya diam membatu tidak peduli kata mereka jauh dari kepercayaan Jikalau orang menganggapku payah aku hanya bisa berkata ah, omong kosong Walau bulan bercahaya terang hati ini tak bisa terang tenggelam dalam kehampaan tertusuk duri-duri batin Tolong aku dari cengkraman para bedebah

Tiada Sulit Bagi Sahabat

Oleh: Zul Fitrah Ramadhan Walau lautan begitu dalam Tapi tak sulit bagi kami tuk menyelaminya Karena kami sahabat  Yang tak pernah pudar Walau gunung begitu tinggi Tapi tak sulit bagi kami tuk mendakinya Karena kami sahabat Yang tak pernah pisah Mari kita bergembira sahabat Tak usah kau pikirkan tantangan esok Yang tak mungkin beraikan kami Walau kita berbeda Tapi kita tetap sahabat Yang saling mengisi kekurangan Mari genggamkan tangan sahabat Jangan lepaskan walau sedetik Sekali lagi jangan lepaskan Biarkan genggaman itu abadi Karena kita adalah sahabat abadi, sahabat selamanya

Hampa

Oleh: Nur Inderiyani Mul Putri Mentari bersinar carah Namun terasa dingin Angin yang sejuk Namun terasa berat Nafas terasa sesak Langkah terasa berat Ruang terasa kosong Hati terasa hampa Jika jarak tak ada Apa hari akan indah? Jika jarak tak ada Apakah hati akan tenang? Seandainya jarak tak berarti Hari takkan hampa Seandainya waktu dapat mengerti Hati pun takkan hampa

Jangan Lupakan Sujud

Oleh: Zul Fitrah Ramadhan Tolong ingat ini saudaraku jangan lupakan sujud atas nikmat kau capai Tolong ingat ini saudaraku jangan lupakan sujud jikalau bersyukur sesuatu Tak mungkin kau lupakan sujud jikalau sujud buatan mengingat atas Pencipta kenikmatan Tak bisa kau pungkiri sujudmu itu berkah pembawa rezeki Sujudmu itu sehat  pengalir selang-selang kehidupan Sujudmu itu sedekah  pembuat sel-sel kehidupan Tolong ingat ini saudaraku jangan lupakan sujud

opsi

Oleh: Zul Fitrah Ramadhan Kutulis semua kegelisahan lewat sebatang pensil Kugoreskan semua keluh kesah dibenakku Atas semua opsi yang berderet di kepalaku yah... opsi yang awalnya kuincar kini telah sirna Sirna begitu saja sebab ongkos kehidupan tak mampu tuk tunaikan Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah Nominal yang membuatnya gundah Ma, Pa, apa kita tak usah lanjutkan Kugoreskan deretan opsi yang lain Dan kuhapus opsi yang tak ada harapan lagi Terleseksi oleh opsi yang lain  Tidak... Aku tak ingin membuat Ibu dan Ayah berlari Mencari yang tak pasti Yang belum tentu menjadi opsiku Sehingga sirna dalam tetesan peluh nan risau Ya... Aku ingin membuat Ibu dan Ayah bangga Walau tak seujung kuku pun prestasi yang kudapat Tapi akan kubuktikan kepadamu Semua balasan atas peluh dan risaumu Ku kan menjadi orang yang berguna bagi dunia

Sudoku

Oleh: Zul Fitrah Ramadhan lewat tumpukan angka ingin mengingat rupa dia yang tak mampu tuk lepaskan ingatan yang tak mampu lepaskan kenangan kutatap tumpukan angka itu kembali mengisi setiap kekosongan hidup terjun dalam kehampaan tak mampu rasanya tuk terlelap jikalau kekosongan belum terisi jua melihat kenangan yang tak mampu lepaskan mengingat kembali rupanya  yang elok tuk dikenang

malam dan rindu

Oleh: Nur Inderiani Mul Putri Sejatinya Malam yang tenang membawaku Ke dalam ingatan yang dapat kukatakan RINDU Ketika bulan Yang seakan menggambarkan wajahmu Bintang yang kilaunya Bak cahaya matamu Aku hanya perempuan perindu Yang mengangumi dalam pertengahan malam Menuangkannya dalam secangkir kopi Mengecap pahitnya Lalu terjaga di seperdua malam Dengan segala ingatan tentangmu Aku berhenti memikirkan rindu Yang hanya mengoyak-ngyakkan ingatanku Tentangmu Kemudian Kutitip doa atas namamu yang terbawa bersama rinduku, Kembali terkunci saat fajar menyapa.

secangkir teh

Penulis: Zul Fitrah Ramadhan malam yang begitu dingin membuatku ingin menikmati secangkir teh menghangatkan tubuh yang krempeng ini ingin kehangatan itu kembali bersama orang-orang yang membawa kehangatan  bersama orang-orang yang pembawa ketentraman duduk seorang diri ditemani secangkir teh tak mampu mengembalikan kehangatan itu ingat satu hal jangan lupakan orang yang membawa kehangatan